Tuesday, December 4, 2018

2

Another Serious Writings About Something We All Watched (Not Tangled)

My conclusion is simple, my lecturer thinks Upin Ipin more realistic than the movie which become my topic choice. Hm, okay.


Ok. This starts on 8:00 PM. So, this writings came up with an idea when I was watching youtube video that shows Troye Sivan reacts on Teens react on his Blue Neighborhood’s album. The FBE staff ask question like now that he recently on movie called ‘boy erased’ and the story unlikely same from what his trying to connect to people from his Blue Neighborhood’s album, what the thing that makes difference on his movie career and as a music artist. I forgot what his answer was (even I watched 20 minutes ago) but that questions makes me writing now. What the difference about movie and music in your life?

Well, movie and music rarely become something that people dislike. Whenever the genres are, all of them is a must in our life. And, what if we wanted to take those things (movie and music) seriously?

This happened to my academic life recently. When I ask to bring up my thesis topic about how librarian represent a movie about library and social problem in a country, my lecturer said “Not tried to break your idea, but this is just a movie. Nothing real happen on those story. Our culture and theirs was different. Maybe you could take Upin Ipin as your topic, how they introducing library and affected children’s literacy”. My conclusion is simple, my lecturer thinks Upin Ipin more realistic than the movie which become my topic choice. Hm, okay.

I mean, I really felt excited when I found that movie choice. My neuron just wakes up and connected one another, but when presenting my idea to him. It’s just flop … feelin’ stupid for thinks those idea would be pass in this academic life.

Maybe I am not a really fanatic movie gooers like any other people in this world. But I am truly an appreciator to all the movies out there especially those who make a trace in my brain ‘til heart. Ew. A movie that rise and turn up my idea. Dont think I tried to do some plagiarism from movie I watched and writing about it yaa—my line of ideas work on looking from fragments and relate with my ultimate sense.

“It’s just a movie” was a line contains a lot of excuse when I tried to make things (like thinking) seriously after getting attached in a movie. Now I know I never should say that. Most of my perspective comes when I relate to those movies in our social problem and environment. My big idea from that to, and most important my source of entertaining was a movie too. I can’t help to get away with a story because I did make a story even it’s real like this writings or those which still in their dark places (my soon to be masterpiece-s). So, if the someone ask me “Will you take movie as serious thing in your life?” my answer is Definitely. Movie is my kind. Maybe I can stay away from them awhile but nothing will be my MUSE like movie did to me. (December 4, 2018. 8:46 PM)






Sunday, November 11, 2018

0

1/n (One per n) About life

Then there was this gentleman who looking around like a dog lost his owner.


If you feeling something right know. Bless you. More blessed for you who feeling nothingness because from what I had been through, those nothingness will lead you to something that gives you clarity. Just feel it, even it will make you alone.

I have this mind when cruddled on my bed after drink ice tea even outside is wet because of raining. How simple this life when it starting to complicated as we think right now? Its not like I can turn back time, but if we can take all the problem at ease then wouldn’t any guilt and ‘if’ comes into mind when you trying to sleep.

That’s why focusing good times in childhood become my remedy in those terrible night. Because believe it or not, I am still have to remind myself that I had live this long life. Not long live like at war,but 21 is a large number for difficult person.

Then I realized, the suffering moments which already came or will come to this adultery life, what a great thing to looking forward. Sometimes I feel like having control on anything that happens but when the bad thing happens, I believes there much bigger controller in our life, the biggest and powerful One.



Friday, October 26, 2018

0

Bae Bae

Yahelah, jadi orang baik susah amat yak, harus nulis lima paragraf dulu.


Minggu kemarin, tau kapan, gue pernah cerita kan yak kalau hubungan gue sama orang-orang sekitar lagi ga bagus. Ga bagus itu maksudnya pandangan gue ke orang-orang ya, bukan pandangan orang lain ke gue, itu mah gue ga akan pernah tau dan memutuskan untuk mendengarkan perkataan orang-orang yang emang beneran perduli sama gue aja. Hm, oke, balik lagi ke hubungan gue sama orang-orang yang mulai memudar, yak elah, gara-gara pandangan gue ke beberapa mereka slight different than I thought you could be like that. Akhirnya, gue jadi rada males dan makin bodo amat padahal harusnya ada sesuatu yang harus diperbaiki di sini.

Tapi gue mengkotakkan ini bukan sebagai hitam dan putih, there’s always be grey part in this world, dan gue salah satu orang-orang yang percaya sama hal itu. Jadi gue menangkap hal ini sebagai salah gue juga dan lingkungan yang mulai berubah sejalan dengan kondisi sekarang.

Ini adalah bumi Manusia, dimana kebanyakan orang-orang disekitar gue Alhamdulillah beradab. Tapi bisakah gue menjadi pribadi yang 100% baik? Jujur, gue capek jadi orang pengertian sementara mereka ga memikirkan apa yang sebenarnya gue rasakan. Gue ragu bakalan bisa jadi orang baik karena beberapa orang expressing their hurt feeling to me instead listening my opinion first. Bahkan akhir-akhir ini gue mau berubah jadi orang jahat yang bodo amat dengan masalah mereka, karena even though I tried to comfort them—they end up to be annoying person.

Gue nulis ini biar tau jalan cerita kenapa gue bisa jadi seperti ini. Gatau porsi kesalahan gue terlalu besar atau mungkin di saat bersamaan gue terlalu pengertian dan oke-oke aja kalau orang berbuat seperti itu ke gue.

Serius, gue pengen marah-marah tapi balik lagi itu malah bikin ini hati jadi kotor. Tapi kalo dipendem malah jadi darah tinggi. Gue sungguh bukan orang bijaksana yang bisa memikirkan orang lain dibandingkan diri gue dulu. Intinya gue lagi kaya Matt Murdock, losing faith on something that might be important for me. Akhirnya? Si Matt kaga jadi tuh bunuh si Fisk. Berarti mungkin gue bakalan berubah jadi orang baik lagi walaupun gue mau jadi jahat. Yahelah, jadi orang baik susah amat yak, harus nulis lima paragraf dulu.




Sunday, October 21, 2018

0

BUNGA TIDUR


Terakhir, untuk manusia ini, sehat-sehat ya Pak, saya udah agak kurusan dikit kalo kelak kita ketemu.

Gue mau ngomongin mimpi. Bukan mimpi dalam arti  cita-cita tapi mimpi yang tiap malem gue lakuin. Atau nama lainnya adalah bunga tidur. Hm

Pernah denger primbon mimpi kan? Sungguh, tiap gue mimpiin hal yang tidak sewajarnya, gue bakalan langsung cari itu arti mimpi. Bukan syirik, tapi lebih ke arah gue yang penasaran apa penjelasan itu konyol atau engga kalau dikaitkan dengan keadaan gue saat itu dan mungkin nyari penjelasan kenapa gue sering banget ngalamin déjà vu, mungkin dalam seminggu sekali ada aja 1 kali gue ngalamin déjà vu.

Konsep mimpi ini juga pernah gue baca di internet, dari teori nya Sigmund Freud sampe primbon. Ada orang-orang yang bisa konsepin malam itu dia mau mimpi apa (gue sering begitu, kadang berhasil kadang kagak), ada yang bilang juga mimpi itu cerminan dari apa yang ada di pikiran kita akhir-akhir ini entah disebut kesemsem, kekhawatiran, atau sesuatu yang diingin-inginkan ga kesampean makadari itu muncullah di mimpi, atau mungkin pertanda atau cara ngasih tau kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan hidup ini.

Kenapa gue menulis ini? Ya… karena gue sering banget mimpi. Bukan khayalan-khayalan seandainya gue ini, seandainya gue itu ya. Tapi ini adalah mimpi yang tiap malem gue dapatkan di bawah alam sadar gue. Kadang gue inget semalem gue mimpi apa, kadang gue lupa gue mimpi apa tapi gue tau kalo gue semalem mimpi. Yha begitulah.

Nah, hal-hal yang gue ambil dari mimpi-mimpi yang gue inget kebanyakan adalah soal latar dan suasana. Gue mengkotak-kotakan latar itu berdasarkan warna apa yang menonjol dari mimpi gue. Kaya color palettes gitu atau kalo mau liat contohnya ada instagram yang nge-post color palettes dari sebuah scene dalam film. Kurang lebih gue mengkategorikan mimpi itu ya dari situ. 

Kenapa gue freak banget sampe mengkategorikan latar dan suasana dari mimpi-mimpi gue? Pertama, gue jarang jalan-jalan ngeliat nature (ini sedih). Kedua, kalo lagi nulis gue akan membayangkan satu dari beberapa latar itu untuk jadi inspirasi gue. Nah kan, ketauan, muse paling gede dari tulisan gue adalah mimpi.

Selain dari latar dan suasana, gue juga mempertimbangkan cerita. Kalian tau, mimpi itu hampir one hundred percent adalah boongan, it’s just a dream dude, seriously ga masuk akal. But I’ll always have weak spot for them, gue selalu mikir, kalau di dunia udah terlalu kenyang makan realita, So what? We could felt those fantasy in our dreams. Tapi jangan living for those dream aja ya ntar lu gila. Oiya, sekali lagi ini konsep mimpi bunga tidur ya.. bukan dreams-nya dreams : cita-cita. Mungkin lain kali gue akan bahas dreams-nya cita-cita.

Dan yang terakhir… orang yang muncul di mimpi gue. If you are important for me, you may showed up in my dreams. Beberapa kali mama, papa-papi muncul di mimpi gue dan gue seneng banget! Karena mereka dateng senyum-senyum kocak, pelukin gue, pegangin tangan gue, trus latarnya putih bersih gitu, macem sinetron indonesia episode akhir yang antagonis sama protagonis dipaksa baik-baikan. 

Selain itu, ada lagi yang belum lama ini muncul di mimpi gue dan hem bikin baper. Sebenernya manusia ini udah bukan cuma sekali muncul di mimpi gue, tapi pernah juga waktu itu dan waktu itu lagi dan yang terakhir kemaren. Namun setiap kali manusia ini muncul, gue selalu baper. HA. Sel-sel otak gue ngerti kalo ini mimpi apaaaa banget. Cerita manusia ini dan gue bakalan selalu jadi yah… begitulah… those fucking 2013-ish.

Di dunia ini emang gaada yang ga mungkin. Kalo Allah udah berkehendak yaudahlah, akan seperti itu. Kaya sekarang, gara-gara satu mimpi yang bikin gue baper dari manusia yang bahkan selama empat tahun ga pernah saling silaturahmi, jadilah tulisan kocak macem ini. Terakhir, untuk manusia ini, sehat-sehat ya Pak, saya udah agak kurusan dikit kalo kelak kita ketemu.

Friday, October 12, 2018

0

Memang Lagi Minus



"Mungkin Allah tau gue orangnya gedeg banget sama yang itu-itu aja, sama yang berulang-ulang kali harus dilakuin."

Malem-malem. Jam 23.46 WIB. Tiba-tiba kepengen nulis. Dan mungkin itu tandanya ketika gue akhirnya mulai ngetik, ga cuma mikir doang, mulai nulis maksudnya, itu tanda kalo otak gue emang beneran lagi mumet banget dan harus dikeluarkan.

Harus dikeluarkan maksudnya ya emang harus begini, ditulis, di taro blog dan gue yakin, yang baca pasti salah satu dari sekian banyak yang perduli dengan isi otak gue yang not soo easy tersebut. Even i dont know exactly who read this bullshit. But... yeah.

Gue lagi mumet. Mumet karena dinamika  masalah ini sebenernya muter-muter disitu tapi konteksnya selalu beda. Kalo gue kasih contoh, misal: masalahnya menyangkut keluarga, konteksnya bisa tentang sakit lah, finansial lah. Gitu contohnya.

Tapi dikasih dinamika, nanti kalo jalannya begitu-begitu terus, gue ngeluh lagi. Hem, dasar difficult person.

Mungkin Allah tau gue orangnya gedeg banget sama yang itu-itu aja, sama yang berulang-ulang kali harus dilakuin. Dan DIA memberikan itu ke gue. Jalan hidup yang ga so so aja, perasaan gue yang selalu berubah-ubah ke orang, kejadian dan peristiwa yang selalu beda dibandingkan hari-hari yang udah pernah gue jalanin, dan yang paling penting adalah fase-fase yang membentuk proses--saling berhubungan--dari yang jalannya horizontal bahkan ada yang sampai vertikal.

Sebelum KKN, gue penah nulis tentang how we were on the end game. How gue membayangkan KKN akan separah itu dan ternyata tidak seluruhnya. Seperempat nya doang malah yang parah. Finally abis KKN gue jadi nyadar banyak hal. Banyak, lumayanlah.

Udah, abis KKN, gue bisa kembali akur lagi dengan otak gue. Tapi ga lama setelah itu, dinamika nya jalan cepet banget. Mungkin pada bingung ya, padahal lu kaga ngapa-ngapain van, tapi sok sibuk banget. Haha. Tapi beneran gue sibuk. Sibuk mikir. Kadang penting, kadang ga jelas.

Oke, lanjut ke setelah KKN, semester 7. Judul skripsi gue selalu ditanyain sama orang, nanti sidang semester berapa, kapan tanggal wisuda gue ditanyain sama kakak2 dan nani. Gue dengan tampang melas bilang "gatau..." tapi dalem hati "wtf i know about those things when i, myself, so far from clear minds"

And automatically, negativity hits you. Gue selalu mikir, yahilah gue wisuda foto sama siapa, mama papa udah gaada. Paling sama nani2 trus kakak2 trus ponakan2. Eh trus positifity lewat, masih mending lu ada yang dampingin. Oke. Aammiinn.

Lah jadi kemana-kemana. Jadi ya gitu, yang tadi udah gue jelasin. Gue mumet. Hubungan gue dengan manusia-manusia sekitar gue juga lagi ga bagus, dan gue yakin, porsi kesalahan gue juga lebih banyak dari mereka. Yhaaa

Okeh, nanti kalo mau nulis lagi gue lanjutin. Sementara ini dulu ya. Night night!



Friday, August 31, 2018

0

BERANTEM



Hei! Ho! Let's Go!

Seenggaknya itu yang terngiang di otak gue sekarang. Opening song-nya Spiderman : Homecoming. Gatau itu bener apa engga liriknya, intinya di otak gue begitu adanya.

Sekarang gue mau ngomongin masalah berantem.

Berantemnya cewe + cewe itu biasanya adu kata-kataan intelegensi (sindir menyindir), berantemnya cowo + cowo itu yaaa, adu jotos *duh maafkan bahasa gue*

Nah kalo yang berantem cewe + cowo. Apa yang terjadi?

Gue barusan menyaksikan after fight dari cewe + cowo. Mereka adalah kakak perempuan gue sama anak bujang nya (14th). Gue gatau masalahnya apa, tapi kayanya serius karena pas gue tanya "kenapa?", mereka cuma diem sambil sibuk narik-narik ingus di idung biar ga meler *duh maafkan lagi diksi gue*

Terlepas dari mereka cewe atau cowo, gue jadi mikir. Hubungan antara ibu sama anak laki nya sebenernya kaya jojo dan bajunya. Kadang kalo dibuka trus diliat kitanya zinah mata, tapi kalo pake baju ya tetep ganteng. Sungguh metafora yang ga jelas. Maksudnya nih ya, kalo orang tua ngomong bikin sakit hati anak atau sebaliknya anak omongannya bikin sakit hati orang tua, sesudah bicara seperti itu dua2 nya pasti ngerasa nyesel trus dalem hati: "kenapa gue ngomong begitu ya?".

Tapi kalau ga dibicarakan malah salah paham kan, lebih baik nih ya, sok tau nya gue, mending dua duanya duduk ngomong ada masalah apa dan kenapa. Tapi sebelumnya legowo-in hati dulu biar ga mikir macem-macem pas itu masalah di keluarkan melalui kata-kata apalagi kalau menyangkut satu sama lain masalahnya.

Ga cuma antar hubungan ibu dan anak lho. Bagi kita-kita juga. Berprasangka baik itu positif nya bukan main. Ngejauhin segala pikiran-pikiran kotor. Serius. Sekarang, gue sering diingetin sama diri sendiri atau sahabat gue kalo udah menjurus ke arah suudzon, alhamdulillah, walaupun kadang berkurang suudzon-nya namun berujung marah-marah gue nya. Lah. Hmm.

Syip. Hidup itu sans kuy aja kata temen gue. Kalo bisa ngebantu, hayo bantuin orang. Kalo gabisa ya di doain aja. Semua punya masalah. Depends how your character maintain those problems aja. Semoga diselesaikan masalahnya. Udah. Bye! Hei! Ho! Let's go!

Thursday, August 23, 2018

0

Setelah KKN



2 hari setelah KKN...

Gue bingung, terus gue mikir. Wkwk. Kenapa pas Kakaen gue engga pernah nulis blog ye. Nulis sih, nulis tentang yang serius serius tapi di ig stories doang. Dan itu cuma cara gue untuk keep strong.

Lanjut ke thoughts about kkn.
It's all about responsbility.
Gue merasa tanggung jawab itu impact dari segala kejadian yang terjadi di kakaen. Gue sok-sok an kuat gara-gara tanggung jawab, behaving gue ke semua rekan kkn gue juga tanggung jawab. Badan sakit, capek, pegel-pegel itu juga impact dari pemenuhan tanggung jawab. Bahkan, setelah gue keluar dari tu kampung (Bonisari, Pakuhaji, Kab. Tangerang) masih akan ada tanggung jawab gue sebagai bendahara untuk lpj-an dan penanggung jawab dari taman baca yang kita bareng-bareng bangun di sana.

Nambah tanggung jawab, nambah juga manfaat kita bagi orang lain. Banyak manfaat adalah sebaik-baiknya orang. Orang baik itu insyaallah tujuannya ibadah. Dan kita hidup ya emang buat ibadah. So, jalanin aja lah ya ceu.

Jadi, abis ini apa? Udah pasti mikirin lpj-an. Itung duit pusing-pusing. Yha baik. Mikirin semester 7 ada bahasa arab. Yha baik. Mikir proposal. Yang ini gue excited. Mikirin wisuda. Yang ini gue mikir, kapan gue kurusnya. Sama mikirin kerja. Ini gue tawakal aja, walau ketar ketir.

Di akhir semester 6, gue megang patokan bahwa setelah kelar kakaen, gue akan slow down baby. Tapi padahal mah enggak. Walaupun di hari kedua setelah kkn ini kerjaan gue cuma dengerin nani follow up omel-omelan dia, gue sadar, gue menanti adanya action gue yang lebih ekstrem lagi ketimbang peristiwa-peristiwa di kakaen yang diluar zona aman gue.

Untuk kesan kakaen, yha begitulah. Gue simpen buat laporan di buku kkn aja. Biar ga ngulang-ngulang ngoceh nya. Yang penting gue banyak ketemu orang baik, orang yang rela ngeluarin tenaga dan pikiran serta nahan-nahan ego biar ga pada panas terus berantem, efek banyak yang udah tua juga kali ya di kelompok gue, jadinya slow aja walaupun ngomongin di belakang sii masih. Yha manusia.

Mikir tentang semua itu hari ini bikin gue khawatir, seneng, kangen, lega dikit, yah nano nano banget pokoknya. I am trying. Like all of you all. Jangan buang waktu, kerjain yang harus dikerjain pan, itu motto gue kedepan. See you soon~

Friday, July 6, 2018

0

Hari Ketika Ku...

Mumpung lagi mood nulis, mood nya karena kepikiran ditambah capek juga dan labil juga jadi yasudahlah ya ini hanyalah cerita hariku yang setidaknya hari yang sering kalian alami beratus ratus kali.

Pagi dimulai dari buru-buru ke stasiun karena mau jemput temen yang kepagian datengnya, sungguh buru-buru itu cuma bakal bikin nani (nenek w) marah-marah. Karena otomatis, gue ga sempet beberes sebelum berangkat. Tapi yasudahlah.

Setelah membulatkan tekad untuk pergi ke kampus untuk kepentingan:
1. Ngumpulin laporan pkl yang udah telat
2. Ngambil nilai yang dititip ke temen
3. Rapat kkn

Ketiganya ada di waktu yang bersamaan 9.00 which is gue harus memprioritaskan salah satu atau sembari melakukan. Akhirnya atas satu dan dua hal gue hanya bisa melakukan no.1&2. Rapat kkn? Ga dateng, karena letaknya di kampus 1 (gue dikampus 3) dan itu udah telat banget, karena gue selesain urusan laporan tuh sampai abis solat jumat.

Oke, ga rapat kkn. Oke. Oke... oke. Mau dikata apa gue yang jarang-jarang banget ikut rapat padahal tu kegiatan kurang dari 2 minggu lagi. Doakan aku teman-teman semoga survive di tangerang selama 1 bulan!

Udah kan, gue cape. Tapi sebagai geek nya marvel, dan belom nonton Ant Man yang rilisnya udah dari rabu kemaren (sekarang hari jumat) agak gatel gimana gitu. Akhirnya gue ngajak temen gue  buat nonton, sempat ada perdebatan "gamau ah", alasan yang benar denga realita macam "ga punya duit" dan pemaksaan dengan ancaman "gaikut, ga gue anterin pulang", akhirnya tu bocah gugur.

Kita pergi ke Bintaro Plaza, yang katanya mall berpenghuni dikit. Tapi eng ing eng... sampai sana. Huh. Wow. Kok banyak orang? Ternyata eh ternyata kita baru sadar kalau ni hari adalah hari jumat terakhir itu bocah-bocah libur. Macam TGIF-an anak sekolahan ditambah hype nya film 'Ku Lari ke Pantai' yang bikin bocah penasaran dengan tatkala kisahnya.

Beli tiket juga antri bow. Jadi dengan rasa penasaran gue ngintip-ngintip ke transaksi mas-mas dan mbak penjual tiket, untungnya mas nya mau nonton Ant Man juga dan seperti yang sudah diduga, hijau-hijau nya cuma tersisa di 2 baris bangku dekat dengan layar. Lemes. Gue langsung mikir, yah udah di bintaro, jauh dari rumah, masa gajadi?

Akhirnya, kita pergi ke Lottemart Bintaro. Hokey, harga sama, kualitas bagusan dikit, tak tau ramai atau tidaknya. Yaudah lah, balik lagi meratapi kalo gue udah di bintaro, gajadi sayang amat yak, finally we did secured the seats! Ditempat yang gue suka juga. Baris D agak ditengah.

1 setengah jam kita nunggu, solat bla bla bla dan jalan-jalan liat toko holy grail baju gede-gede dan murah-murah di mall! Namanya DSE Factory Outlet. Foto bajunya gaada, tapi foto boneka unyuk ada di instastory gue ya. Kalo mau liat. Kalo mau aja.

Yah nonton udah. Trus pulang. Ditengah jalan makan nasi uduk dulu. Trus sampe. Udah. Lalu sekarang gue dihantui dengan pertanyaan "van, besok mau survei? Bawa motor? Dengan kemungkinan ga gantian bawa motornya? Dengan tidak punya duit? Haha, siapa surut nonton pret, kaya kebanyakan duit lu!"

Suatu saat nanti akan gue sadari bahwa tulisan ini sangat alay jika dibandingkan dengan tahun publishnya yaitu 2018. Dimana di masa sekarang ini (re:2018). Sudah banyak tulisan berbobot yang seharusnya kalian baca dibanding dengan racauan ini. Tapi yang penting.

OK. SELESAI. LEGAAAAA...