Sunday, October 21, 2018

0

BUNGA TIDUR


Terakhir, untuk manusia ini, sehat-sehat ya Pak, saya udah agak kurusan dikit kalo kelak kita ketemu.

Gue mau ngomongin mimpi. Bukan mimpi dalam arti  cita-cita tapi mimpi yang tiap malem gue lakuin. Atau nama lainnya adalah bunga tidur. Hm

Pernah denger primbon mimpi kan? Sungguh, tiap gue mimpiin hal yang tidak sewajarnya, gue bakalan langsung cari itu arti mimpi. Bukan syirik, tapi lebih ke arah gue yang penasaran apa penjelasan itu konyol atau engga kalau dikaitkan dengan keadaan gue saat itu dan mungkin nyari penjelasan kenapa gue sering banget ngalamin déjà vu, mungkin dalam seminggu sekali ada aja 1 kali gue ngalamin déjà vu.

Konsep mimpi ini juga pernah gue baca di internet, dari teori nya Sigmund Freud sampe primbon. Ada orang-orang yang bisa konsepin malam itu dia mau mimpi apa (gue sering begitu, kadang berhasil kadang kagak), ada yang bilang juga mimpi itu cerminan dari apa yang ada di pikiran kita akhir-akhir ini entah disebut kesemsem, kekhawatiran, atau sesuatu yang diingin-inginkan ga kesampean makadari itu muncullah di mimpi, atau mungkin pertanda atau cara ngasih tau kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalankan hidup ini.

Kenapa gue menulis ini? Ya… karena gue sering banget mimpi. Bukan khayalan-khayalan seandainya gue ini, seandainya gue itu ya. Tapi ini adalah mimpi yang tiap malem gue dapatkan di bawah alam sadar gue. Kadang gue inget semalem gue mimpi apa, kadang gue lupa gue mimpi apa tapi gue tau kalo gue semalem mimpi. Yha begitulah.

Nah, hal-hal yang gue ambil dari mimpi-mimpi yang gue inget kebanyakan adalah soal latar dan suasana. Gue mengkotak-kotakan latar itu berdasarkan warna apa yang menonjol dari mimpi gue. Kaya color palettes gitu atau kalo mau liat contohnya ada instagram yang nge-post color palettes dari sebuah scene dalam film. Kurang lebih gue mengkategorikan mimpi itu ya dari situ. 

Kenapa gue freak banget sampe mengkategorikan latar dan suasana dari mimpi-mimpi gue? Pertama, gue jarang jalan-jalan ngeliat nature (ini sedih). Kedua, kalo lagi nulis gue akan membayangkan satu dari beberapa latar itu untuk jadi inspirasi gue. Nah kan, ketauan, muse paling gede dari tulisan gue adalah mimpi.

Selain dari latar dan suasana, gue juga mempertimbangkan cerita. Kalian tau, mimpi itu hampir one hundred percent adalah boongan, it’s just a dream dude, seriously ga masuk akal. But I’ll always have weak spot for them, gue selalu mikir, kalau di dunia udah terlalu kenyang makan realita, So what? We could felt those fantasy in our dreams. Tapi jangan living for those dream aja ya ntar lu gila. Oiya, sekali lagi ini konsep mimpi bunga tidur ya.. bukan dreams-nya dreams : cita-cita. Mungkin lain kali gue akan bahas dreams-nya cita-cita.

Dan yang terakhir… orang yang muncul di mimpi gue. If you are important for me, you may showed up in my dreams. Beberapa kali mama, papa-papi muncul di mimpi gue dan gue seneng banget! Karena mereka dateng senyum-senyum kocak, pelukin gue, pegangin tangan gue, trus latarnya putih bersih gitu, macem sinetron indonesia episode akhir yang antagonis sama protagonis dipaksa baik-baikan. 

Selain itu, ada lagi yang belum lama ini muncul di mimpi gue dan hem bikin baper. Sebenernya manusia ini udah bukan cuma sekali muncul di mimpi gue, tapi pernah juga waktu itu dan waktu itu lagi dan yang terakhir kemaren. Namun setiap kali manusia ini muncul, gue selalu baper. HA. Sel-sel otak gue ngerti kalo ini mimpi apaaaa banget. Cerita manusia ini dan gue bakalan selalu jadi yah… begitulah… those fucking 2013-ish.

Di dunia ini emang gaada yang ga mungkin. Kalo Allah udah berkehendak yaudahlah, akan seperti itu. Kaya sekarang, gara-gara satu mimpi yang bikin gue baper dari manusia yang bahkan selama empat tahun ga pernah saling silaturahmi, jadilah tulisan kocak macem ini. Terakhir, untuk manusia ini, sehat-sehat ya Pak, saya udah agak kurusan dikit kalo kelak kita ketemu.

0 comments:

Post a Comment