![]() |
plus (+) bunch of movie list-review about friendship |
Bestfriends.
Yep.
That’s it. A common term for us based on point of view whose belongs to
everyone.
You
are someone’s bestfriend. I am youre one of bestfriends. Everyone wants to be
friends with cool kids. Girls or boys on the corner might be have The
Best-Friends-Ever. Bestfriend becomes family. Friends could turn out to be an
enemy. Rival could end up became friends. Partners being aparts because lack of
friendship. And the most evolving relation of friendship is LOVE. Bestfriend
are the lover OR the lover naturally become your bestfriend.
So
many scenario in this world to describe that beauty of million little things
about human. To make this interesting, let’s seek a type of bestfriend’s
characters and what kind are you might be. Not totally hundred percent true,
but let’s do the fun, here we go:
I’ve
made some research, kind of remembering hard what behavior that my friends
would do on certain situations but it turns out I just define it with
characters on movie. Yeah, sorry, talking about movies again I know you must be
rolling your eyes right now if I’m not mistaken.
Just
so you know, characters in movie was made with unbelievable thoughts how the
characters must stick to the story. So many questionable behavior on characters
just to make the story works and kept the timeline interesting. But I tried to
put up an acceptable behavior if it happens in our live just make sure it click
with your common sense.
First
category is Cool
Friendship. A relation between you and your bestfriend which on
above average of understanding each other. In this level, cool friendship is
the one that can we relate in real live. Having fun, hangout, exchange story,
made some foolish decisions together, doing other cool stuff until time makes
you and them realize this finally had to stop. And to relate who is this kind
of cool friend that you might be visualizing, here’s some of the list:
Lady Bird (2017).
![]() |
They looking at the dream house, after school. Wondering had those house and inviting their friends to play over. I've kind those mind too... |
Julie is ‘that’ bestfriend almost in every movie. She become the one and only
besfriend that main characters have. Speaking of Julie, She reminds me of Eleanor
from Eleanor and Park Novel. Despites all the bad things which happened with
Eleanor, Julie’s vibe reminding me to think about what should bestfriend do
when her/him life is not to supporting the main characters? Don’t we all have
opportunity to be a main character in our own life? Or let anyone come in
despair to take all the spotlight? Hm.
And
then in Spiderman: Homecoming (2017)
![]() |
Ned like always look up to Peter, not in negative way but in how to handle things 'way'. They made a good pair of partner and so do bestfriend. |
![]() |
Midge (left), Susie (right). Full time mom and stand-up comedian making friends to tomboyish bar manager. This show have a best storyline! |
![]() |
Avery & Noah. Leave them in the place which it used to be! Spoiler alert! They didn't end up together, and that's the great ending as it is! |
![]() |
What should I say in except they're beautiful! |
Then,
Second category is Friend eat Friend
(?) (re: temen makan temen) or friend who stabbed you in the back. They
actually have a complicated friendship, many factors made this kind of
relations. Maybe it happened depends on how their personality or condition
which made they doing it. In Indonesia, this category familiar with ‘stealing
friend’s lover’ phenomenon, so the one who did those end up with so much
negativity. If we recall to the movie, maybe Something Borrowed (2011) could be a reference, it’s so wrong in so
many direction, but still the movie became my top ten because there’s John
Krasinski on it. Sorry about the picture, can’t choosing wisely.
![]() |
Rachel and Ethan. I can't stop judging how they behaving on affair issue. Rachel kind of the 'bad' and the 'good' girl at the same time. And Ethan? Like The Watchers |
![]() |
This called a real talk to talk between you and your bestfriend. |
![]() |
When Ethan about to telling the affair between ... and ... You should watch this movie if you like John Krasinski like the way I am. |
![]() |
Just cute. Btw, Kate Hudson kind of annoying in here, a little bit less if youre watching her in GLEE. |
For
notes, friends who stabbed you in the back not only about who stealing who.
It’s about trust on someone’s life. I just remembered how Billy Russo—spoiler
alert for you who haven’t watched Marvel’s
The Punisher (2017-)—flipping a whole thing around him to get something
that definitely he doesn’t have. Self control.
![]() |
Prince Caspian evolving to become a villain. Thumbs up for the acting 👍👍 |
![]() |
Kurangin dikit jahat-nya ah akang. Aku takut. Halah |
Ganti bahasa aja lah yuk. Capek gue Ngenglish mulu. Maaf ya atas kelabilan bahasa dalam artikel ini. Tadinya mau bikin yang serius-serius tentang friendship, tapi apalah daya malah melalang buana ngomongin film-film yang berisi macam-macam persahabatan (asique). Sekarang udah malem banget dan otak gue lagi males mikir. Bukan itu juga sih alasannya, kemampuan bilingual gue aja yang masih dibawah rata-rata. Jadi, gapapa kan ya ganti bahasa? Maaf-maaf.
Okeh,
lanjut ke Kategori Ketiga. Friendship that makes you say "Awww"
(tuh kan English lagi). Iya maaf, soalnya outline nya ditulis begitu. Tapi-tapi
kalo di Bahasa Indonesia-kan jadi gaenak masa artinya jadi: Persahabatan yang
membuat kamu berkata “Awww”. Cheesy banget kan? Astaga, urusan bahasa ini
membuatku semakin bingung saja.
Hmmm.
Persahabatan yang membuat kamu berkata “Awww” mungkin jarang keliatan
dikehidupan sekitar kita tapi pasti ADA dan mungkin terjadi di dunia ini. Biasa
nya sih cerita-cerita wow gini bisa anda dapatkan di medsos kaya thread
twitter, captions instagram, atau bahkan artikel LINE Today yang semua judulnya
clickbait yang maksain abis (tapi
tetep aja bikin gue penasaran wkwk), tapi menurut gue, persahabatan macam ini
walaupun ada di kehidupan nyata lebih baik di rekayasa menjadi sebuah karya
agar kita bisa mengambil maknanya. Contoh film nya seperti…
Wreck it Ralph (2012) & Ralph
Breaks the Internet (2018).
![]() |
Ralph badan gede tapi hatinya adem ayem... |
Jadi, pada saat nonton Ralph
Breaks the Internet di bioskop, gue kan bareng sama sahabat gue ya, nah dia itu
the one and only banget deh, jadi
yang tadinya gue kalo nonton bioskop selalu diem, meneng, dan terlihat cool
saat menikmati film, ternyata keluarlah setitik air mata setelah si Penelope meyakinkan
virusnya Ralph yang gedenya minta ampun itu bahwa dia bakalan tetep sahabatan
dan ga akan ninggalin Ralph. Disitu gue nyadar, oh iya ya, sebagai sahabat apa
hak kita untuk melarang mereka untuk melakukan sesuatu yang emang calling-nya dia? Malah kewajiban kita
adalah untuk meyakinkan mereka untuk terus jalan. Deg. Sebegitu sayangnya si
Ralph sama Penelope dan begitu juga sebaliknya. Kalian luar biasah.
Ada
lagi nih referensi tipe persahabatan di film yang membuat kamu tidak hanya
berkata “Awww” tapi juga sekalian seka-seka pipi dengan gentle saat menonton… Toy Story 1 2 3!
![]() |
Duh kebalik. Gapapalah. Lanjut! |
Jangan di tanya lagi
lah ya kalo sudah menyangkut persahabatan Woody dkk. Love them!. Jadi, jika kalian belum menangis saat mendengar lagu When
She Loved Me dan kejer saat membaca subtitle
“So
Long, partner” kalian mungkin belum menyadari arti sahabat. Hahah.
Lalu
gue juga menyelipkan persahabatan Rapunzel dan Pascal dalam Tangled (2010). Mereka bukan hanya
sebatas peliharaan dan majikan (?) tapi mereka ada satu sama lain. Hubungan
mereka juga berdua di explore lebih jauh lagi di Tangled The Series.
![]() |
Si Pascal mukanya mirip manusia siapa yaaa? Gue yakin pernah liat titisan Pascal, serius ini gak bercanda. |
Selain
buatan Disney, ada film yang bikin gue salut dengan mencoba
bersahabat sekaligus menerima serta menghargai, semua itu terangkum di dalam Wonder (2017). Si Auggie dan Jack Will
lucu unyu, Via sama Miranda juga mencerminkan persahabatan yang ceritanya kadang
kejadian, yaitu karena keiirian. Selain itu kesportifan orangtuanya Auggie yang
bikin hubungan mereka satu sama lain penuh dengan rasa cinta (so sorry again for the ewh sentence)
![]() |
Aku tersenyum haru melihat mereka kompak! |
![]() |
Julia Roberts aja nangis pas Auggie bilang dia punya temen. Apalagi gue sebagai tante-tante |
![]() |
Alhamdulillah, di Amrik masih banyak bocah-bocah seperti mereka. Jangan ngikutin abang-abang dan mpok-mpok di 13 Reasons Why ya dek. |
![]() |
Asik banget ini keluarga + Miranda |
Trus
ada film-film dengan resep SAHABAT jadi CINTA – Friendship then Love. Ududu…
film dengan ramuan kayak gini udah terlalu banyak, apalagi di Indonesia yang
mungkin pemainnya yang pernah muncul, muncul lagi di film beda judul, cuma ganti
nama sama Negara doang dan begitu seterusnya wkek. Tapi bukan film Indonesia,
film Hollywood juga banyak yang mengangkat cerita seperti ini, yah pokoknya
udah biasa lah ya. Tapi teuteup untuk para hati bucin ini, kita akan selalu
nonton dan berkata awww pada akhirnya.
Biasanya
sih sahabat jadi cinta ini udah dimulai dari umur muda-muda kaya Love, Rosie (2014). Dewasa
bareng-bareng, jatuh cinta, sakit hati, bego bareng-bareng karena baru nyadar
pas tua kalo emang yang dicari itu ya dia. Lucu kadang hidup ya… selanjutnya
ada lagi romcom friendship yang gue
suka yaitu 13 Going 13 (2004),
film-nya Mark Ruffalo yang masih seger, belom ubanan tapi tetep awkward unyu
gitu (astagah) di sini mereka lompat, dari remaja nanggung langsung ke dewasa,
sulit untuk dimengerti namun dua-duanya literally
orang baik makanya gue jadi suka.
![]() |
Karena film lama, jadi cut off scene nya dikit. Padahal mau posting yang mereka lagi main ayunan trus jatoh trus teringat akan masa lalu. Hasiikkk |
Lalu
ada Jacob dan Bella, yang sudah pasti kalian mereka dari dunia per-vampire-an
mana – The Twilight Saga. Walaupun
gue selalu ada di #TeamEdward, tapi boleh juga nih ide si Bella untuk mencari
peralihan ke brondong cokelat pada saat sakit hati ditinggal vampire mulus nan
rahang tajam. Hahaha engga, engga. Yang gue ambil di sini adalah emang tidak
semudah itu cinta sama dua makhluk sekaligus, manusia bisa berusaha adil, tapi
gabisa sama-sama imbang, ada aja berat sebelahnya, selalu. Camkan itu para kaum
2,3,4 itu boleh-asalkan-adil.
L-A-N-J-U-T-!
Sungguh,
kategori ini banyak syekali. Mungkin di atas gue bikinin tabel aja kali ya biar
pada bisa tau, tapi ga gue review semua. Buat references aja maybe. Udah masuk
ke kategori 5, mungkin kita berubah ke arah yang serius yah… jadi ada Adult Friendship.
Disini hubungan mereka adalah di tahap sama-sama dewasa, percakapannya ya
tentang kehidupan, terus juga ada yang rela melindungi sahabatnya satu sama
lain.
Film
yang mencerminkan percakapan-percakapan yang okeh dan ga bikin sakit kepala
adalah The Holiday (2006) my all-time favourite. Entah berapa kali
gue nonton ini dan yang bisa gue simpulkan adalah kecantikan Kate Winslet tiada
tara. Gue suka karakter si Kate Winslet sama Jack Black beneran kaya orang yang
baru ketemu terus tiba-tiba klik udah gitu jadi temen ngobrol. Meet cute istilahnya. Banyak lah
quotes-quotes ashoy dari ini film.
![]() |
Meet cute. Komposer sama editor. Job dream couple (for me). |
Nah beda lagi nih adult friendship-nya Matt Murdock di Netflix’s Marvel Series Daradevil. Walaupun si Murdock suka kerja,
ucuk-ucuk, tinju-tinju, berdarah-darah sendiri, tapi dia usaha banget
ngelindungin orang-orang di Devil’s
Kitchen apalagi sahabatnya, Foggy sama Karen. Padahal mereka juga ashiap
ngebantu, nah saling ngebantu dan menjaga nyawa masing-masing ini yang bikin
gue suka.
![]() |
Cakep banget emang ini series. |
![]() |
Kalo udah nyatu, pinternya keluar semua. |
Dua
kategori terkahir, tadinya gue males bikin kategori ini, tapi ya gimana, ga
semua persahabatan itu enak-enak aja. Jadi kategori yang keenam adalah Bikin
Pusing’s Friendship. Semua film yang berbau comedy selalu
mengangkat pertemanan dengan segala keriwehan dan ke-tidak-masuk-akalan-nya ya
di film comedy Amrik. Pertama ada Grown Ups 1 & 2 (2010, 2013) film nya Adam Sandler haha Lame. Tapi dia tetep lucu please don’t hate him. Ceritanya ini mereka
kan anggota basket pas Zaman SMA, eh pelatihnya meninggal, jadilah mereka
ngumpul yang kini udah pada punya keluarga masing-masing. Berlatar liburan
panas mereka seneng-seneng dengan segala komedi absurd yang ada. Tapi tetep ini
lumayan sih ditonton untuk yang suka genre family.
Terus
gue juga suka Wedding Ringer (2015),
cowok yang ga punya temen, nyewa best-man
biar dianggap keren di depan istrinya. Ini film nya Kevin Hart, kocak banget
dia serius ini orang suaranya cempreng tapi sok cool. Lanjut ada The Hangover (2009), Bradley Cooper
sebelum berubah menjadi cem-ceman Lady Gaga, gue nonton ini gegara lagi suka
aja sama Jokes yang barat-baratan gitu padahal ngerti juga engga. Hahooyyy. Ada
juga Horrible Bosses (2011), Jason
Bateman sama Jennifer Aninston yang gue suka banget di The Switch (2010), agak jorok sih, bagi yang gasuka jokes mengenai
bagian-bagian pribadi lebih baik gausah nonton (LAH BERARTI LU SUKA DONG PAN? Hahah
tergantung sense jokes gue juga sih,
kalo lucu ketawa kalo jijik skip. fiyuh). Trus ada 22 Jump Street (2014), Channing Tatum jadi polisi edon tapi ganteng
mencari cara untuk menangkap penjahat bareng Jonah Hill. Biasa, tapi lucu. Last ada Bridesmaids (2011). Riweuh gue nonton ini tapi teteup, cewek-cewek
kalo mau nikahan yang ribet ya temen-temennya yee. Hm, kalo disinggung dengan friendship, film-film komedi ini
menyuguhkan segila-gilanya kalian di mata sahabat sendiri dan biasanya
solidaritas mereka juga kuat banget karena yaaa itu, berani ambil resiko
bareng-bareng.
![]() |
The Wedding Ringer pas mereka tempur football sama kakek-kakek. |
![]() |
The Hangover ya... udah pasti tentang mabok mabokan. |
![]() |
Horrible Bosses. Angkat tangan semua! Bos-bos nya nyebelin sangat. |
![]() |
22 Jump Street, fine jokes, excellent friendship. |
![]() |
Ini juga macem pertarungan ciwi-ciwi nemperebutkan gelar bridemaids yang paling tinggi harkatnya |
TERAKHIR MAMEN… INI BENERAN KATEGORI TERAKHIR! DAN SPECIAL BANGET!
Kategori
7: Friendship’s
Value
Pada
kategori ini gue menganggap bahwa film-film ini berhasil memberi makna pada friendship itu sendiri. Mau itu
sayangnya, cintanya, solidnya, kebersamaannya, saling dukungnya, saling
bantunya, pokoknya yang bikin “kalo ga ada mereka mungkin jadi orang yang bukan
kaya gue yang sekarang”. Yang pertama ada: Flipped
(2010)! Hahaha bias banget ya? No
no no. gue ngeliat film ini nyeritain friendship
sesimpel itu. Julianna yang bener-bener mau approach
duluan ke Bryce pas baru banget ketemu itu tuh pure banget. Pengen temenan,
tapi yang satunya takut-takut eh terus pas dikejar kejar makin takut eh pas dijauhin
lah nyariin (?). Hmm. how supposed I
describe this muse? Film ini terlalu berharga menurut gue, segalanya perfect dan yang paling gue suka adalah
pertemanan Julianna dengan Kakenya Bryce, Chad. Chad ini tipe kakek-kakek sweet
yang baik terus merindukan mendiang istrinya gitu jadilah beliau temenan sama
Julianna yang secara tidak langsung mengingatkan dia pada istrinya waktu muda
dulu. Kalo ditanya, orang pasti punya movie
number one-nya dan buat gue Flipped
adalah nomer satu itu dan gue lega karena itu film tentang friendship, family, and love. Bukan tentang genre macem-macem
yang tak patut ditiru. Apasih.
![]() |
Pertama, dipegang tangannya mukanya begitu amat. |
![]() |
Saat dia sudah sadar dengan rasa kupu-kupu itu, malah duluan yang megang-megang. |
Lalu
lalu lalu, gue juga bakalan nyebutin Harry
Potter. Ya tentu saja harus disebutkan karena semua bocah yang nonton
Harry Potter selalu ingin menjadi bagian trio Harry, jangankan kite yang
muggle, bocah-bocah penyihir aja rebutan pengen temenan sama dia. Kalo Harry
sama Ron sih udah kaya brothers banget ya, dan kalo Harry ke Harmione itu ya
asik aja mereka, Harmione sering khawatiran, si Harry mah selow aja menantang
maut sendirian. Kalo Ron ke Harmione dan sebaliknya, pandangan gue terhadap
mereka sih ya seperti love then friendship
kaya di film-film lain bedanya ini latarnya muggle-wizard (sama aja sih malih).
Maybe cuma sekitar 40% sisi friendship di film Harry Potter diperlihatkan, tapi
dikarenakan banyaknya fans theory
atau tambahan-tambahan story yang gue baca tentang Harry Potter, gue jadi
mikir, kesuksesan Harry mengalahkan Voldemort selain modal nekat dan keberanian yaa definitely bantuan temen-temennya.
![]() |
No caption lah buat mereka. |
Masih
tentang bocah remaja beranjak dewasa, gue kepikiran sama The Hunger Games Trilogy. Katniss, Peeta, Gale. Rela berkorbannya
sih yang patut dipikirkan. Gale jagain keluarga Katniss, Katniss jagain Peeta
biar ga mati di Arena, Peeta yang fokus jagain Katniss biar ga diapa-apain
sampe kelupaan jagain keluarganya (beneran, gue kasian sama keluarga Peeta yang
ga pernah di sorot). Dan di sini gue sadar, semua orang pasti punya temen
begimanapun karakternya. Si Katniss aja yang sinis, bodoamatan (bukan berarti
ga peka) aja punya temen kaya Gale, udah keker, ganteng, penyanyang keluarga,
dan sekarang suami orang.
![]() |
Mereka kayaknya ga pernah ada scene bertiga yang adem ayem gitu sambil ngobrol tiga arah beneran bertiga gitu, jadinya yaudah Katniss ajalah. Badass young-adult! |
Kali
ini kita menuju dark place dulu untuk membicarakan film selajutnya yaitu The Perks of Being Wallflower (2012). Cerita
kemaren, gue baru aja re-watching 500 days of Summer (2009) kan ya, terus
conversation antara kedua karakter
utamanya tercipta cuma gara-gara si Summer denger apa yang Tom dengerin dan itu
tuh lagunya The Smith. Otak gue langsung recall, The Smith… Asleep… langsunglah gue buka spotify, dengerin, terus merinding.
Gils, ini lagi serem banget sumpah, isinya tentang bunuh diri. Dan gue recall lagi, lagu kesukaan Charlie di
film ini (re: The Perks of Being Wallflower) kan Asleep ya? Pantesan… pantes! Gue
juga pernah baca novelnya dulu tapi agak-agak lupa tapi seru dua hari selesai. (Tumben).
Nonton film ini gue jadi tau banyak banget aspek yang mungkin terjadi pada
remaja-remaja yang punya keterbatasan dalam melakukan sosialisasi contohnya
trauma. Berbeda dengan ansos, si Charlie ini emang pengen banget temenan,
ngobrol, dan berbaur tapi kayaknya susahh aja gitu. Pada saat semesta
mendukung, kenalan lah Charlie sama Patrick (Ezra Miller) dan Sam (Emma Watson)
yang coolz abiez dan tentu saja baik. Ga gampang emang, tapi waktu ngeliat
keberanian Charlie untuk deketin mereka dengan malu-malu awkward gitu gue jadi seneng, dan menghargai guts-nya dia untuk nyoba sesuatu. Gue salut banget sih sama kindness si Sam yang bisa aja bikin
Charlie terbuka dalam merasakan perasaan yang emang seharusnya wajar dirasakan
di umur segitu (sorry berbelit, mau ngomong cinta saya geli).
![]() |
Dapet C minus gapapah, yang penting ga ngulang yeee. (Ku teringat matkul Bahasa Arabku) |
Last but no at last,
gue suka banget sama JUNO (2007)! Ini
adalah konsep film hamil duluan yang anehnya tanpa nangis Bombay lebay lebay,
yeah, Hollywood memang SWAG.
Sungguh, ketika Michael Cera (lupa nama karakternya) dateng ke rumah sakit
terus ngeliat Juno abis melahirkan, terus pelan-pelan meluk dari belakang tanpa
berkata apa-apa, scene itu benar-benar luar biasah! Gue nangis, gue mikir, trus
nangis lagi. Narasinya si Juno kira-kira gini “Gue ga perlu ngasih tau (kalo
dia lahiran) ke Michael Cera karena gue yakin dia pasti sadar”. Wuaduh. Padahal
selama ini gue selalu judge Michael Cera yang udah hamilin anak orang tapi
engga ada peka-pekanya. Tapi, melakukan ‘itu’ memang ide nya Juno. Tapi
ternyata si Michael Cera ini kan satu band dan sahabatan banget sama Juno dan
menjurus pada diem-diem suka, karena masih bocah dia jadi ga berani bilang dan
karakter Juno di sini dibuat se-SWAG mungkin dalam menghadapi kehamilan dini
jadilah lebih di fokuskan bagaimana Juno menghadapi fenomena-nya. Yang gue
salut adalah mereka tidak membuang peran Michael Cera yang punya andil besar
terjadinya ‘kecelakaan’ ini, pelan-pelan mereka kasih tahu alasan mengapa Michael
Cera cuma tampil dikit, yaaa karena mereka pengen kita tahu kalo
remaja-cowok-pertama kali melakukan itu-terus kecelekaan ya gabakalan tau apa
yang harus dilakukan yamasa tiba-tiba bertindak ‘aku mau tanggung jawab ayok
menikah’. NO! mereka tidak punya culture
seperti itu. Yaudah hamil, lahirin, adopsi. Itu adalah hal yang paling humanis
yang bisa dipikirkan oleh remaja 16 tahun (kalo gak salah) saat dihadapkan pada
macam kehidupan seperti ini.
![]() |
Aneh, absurd, namun lovely sekali. |
![]() |
Kata Juno, mereka malah jatuh cinta sesudah reproduksi, ga seperti orang-orang lain. Excellent way to fullfil this lyfe, Jun (?) |
DAN
FINALLY LAST OF LAST MY FRIENDSHIP WITH OTHER PEOPLE. Ya namanya orang pasti
kalo dia berada di suatu komunitas pasti relasi itu disebut sebagai pertemanan.
Entah temen rumah, temen sekolah (SD,SMP,SMA), temen kuliah, temen grup ini,
temen grup ini, temen curhat, temen makan, temen jalan, temen bolos, temen dari
segala temen yang pasti ada labelnya bagi semua orang. Kalian punya dan gue
juga punya pasti. Entah bagi kalian yang ga suka temenan atau kalian yang
menjunjung tinggi pertemanan, orang-orang sebaya ataupun tidak sebaya yang kita
kenal dengan occasion tertentu pasti
dianggapnya temen.
Yang
gue cari dari hubungan ini adalah kebaikan. Serius. Bukan lenjeh. Tapi memang
begitu. Niat baik dari gue untuk menjalankan hidup ini dengan ibadah adalah
bersilaturahmi dan melakukan kebaikan pada kalian semua dan orang-orang yang
mungkin tiba-tiba cluk ketemu seperti abang gojek, abang makanan, bapak-bapak
dan ibu-ibu disana yang kebetulan ketemu gue dan perlu ditebarkan kebaikan.
Temenan
tanpa niat itu adalah sesuatu yang paling natural di dunia ini. Tanpa mikir
untuk dapat manfaat dari orang ini, tanpa mikir jeleknya dia gimana, tanpa
mikir ‘gue dapet apa temenan sama dia?’, dan tanpa maksud meminta lebih kepada
orang lain (kalo ini minta ke Allah aja ya…). Dengan begitu kalian akan mendapatkan
orang-orang yang memikirkan kebaikan lebih banyak daripada kejahatan.
Dan
jika kebetulan di salah satu masa hidup kalian bertemu dengan kekecewaan yang disebabkan
oleh orang yang kalian labeli dengan ‘teman’ maka, maafkan, doakan, dan jika
keadaan mengharuskan kamu untuk lanjut, tinggalkan. Manusia adalah pendosa,
selalu melakukan kesalahan, ukuran besar atau tidaknya kesalahan itu bukan kita
yang ukur-ukur, kita cuma bisa memutuskan yang terbaik untuk diri kita sendiri
untuk bertahan atau meninggalkan.
Terakhir, untuk teman-teman, sahabat-sahabat, gue gatau kenapa kalian betah deket-deket dan komunikasi sama gue yang begini adanya. Gue mager bikin ucapan terima kasih atau maaf yang bikin eneg, intinya gue selalu doain kalian yang baik-baik. Sekian.
0 comments:
Post a Comment