Sunday, December 20, 2020

0

Naratama dan naratetama


Gue pernah menyimpulkan seperti ini: "Jadi orang baik itu usahanya lebih besar dibanding jadi orang jahat."


Orang yang pure bener-bener baik mungkin tidak akan pernah memikirkan penyataan gue di atas. Tapi, siapa yang tau hati manusia yekan?

Ada dua hal yang jadi concern gue selama mencoba menjadi orang baik. Pertama, pengorbanan. Kedua, ya itu tadi, usaha.

Gue paling menghindari yang namanya ngerepotin orang yang tujuan akhirnya adalah untuk memenuhi kepentingan gue sendiri. Walau kata "minta tolong/minta bantuin" lebih cocok untuk mendefinisikan hal tersebut, namun ketika meminta pertolongan akhirnya menjadi beban bagi si yg dimintai tolong, maka di situlah masalah baru akan muncul.

Ga enak hati menolak pas dimintai tolong? Yah... begitulah kehidupanku setelah menjadi orang baik. 

Kalimat pamungkas ketika dimintai tolong adalah "Yaaa kalau aku bisa bantu, nanti aku bantuin deh." Ada fifty-fifty sebenernya pada kalimat atas. Mungkin bisa atau tidak bisa. Namun kebanyakan orang-orang yang menjawab dengan kalimat tersebut sudah bisa dianggap menyetujui untuk memberikan pertolongan.

Semua pemikiran ini disebabkan oleh pesta pernikahan seorang sahabat, besok di Bogor. And as much I didn't like an event, they pulled the strings to the core which made me one of those bridesmaids and I have no idea how to fucking behave tomorrow in the sea of people and Covid-19. Why I would take that risk? Simple answer: important person's happiness.

Gue tahu pasti rencana menikah pasti sudah di pikirkan sejak lama, dan ternyata Tuhan berkehendak lain. Planning-planning itu akhirnya di held karena ada Covid-19 di awal tahun. Apes memang, tapi yaaa apa mau di kata.

Menjelang akhir tahun, ketika beberapa orang sudah jenuh sama Covid-19 ini, dan kelonggaran di sana sini makin terlihat, maka banyak pula yang melanjutkan rencana bahagia nya.

Tidak masalah sama sekali seharusnya melanjutkan fixed plan tersebut, aku pun senang sekali dan mendoakan khusus atas kebahagian sahabat lama ini. Namun ikut bahagia dan mendoakan kebahagiaan tidak cukup bung, ada perayaan yang harus dilakukan. Perayaan itu tentu tidak hanya melibatkan dua orang terkasih tersebut, melainkan membutuhkan orang banyak untuk bisa berjalan. So here I am. I'm one of per n people that choosen to make that plan works. 

Sungguh, kehadiranku bahkan tidak hingga sepenting itu hingga bisa merusak rencana. Namun, ada adab yang mengharuskan aku untuk berusaha dan berkorban.

Kalau dipikir-pikir, pertemanan itu selalu ada cost (nilai) nya, dapet pekerjaan bisa lewat teman, begitu pula dengan jodoh dan koneksi-koneksi lainnya. Serta peace of mind yang didapatkan setelah membeberkan masalah pada teman terpercaya atau bahkan berantem & nesu-nesu akibat salah paham antara pertemanan juga seringkali terjadi, setidaknya sepanjang ge temenan sama "orang" dari kecil sampe segede gini.

Hingga ada di saat gue menarik diri dari teman-teman karena saking takutnya ketergantungan akan presence mereka di hidup gue. Memutuskan lebih baik ku tenang sendiri dan meminimalisir untuk repotin orang mulu. And that's going well. Hingga pada akhirnya aku bekerja dan kudu open communication dengan segala hal yang sebelumnya sudah ku tinggalkan beberapa bulan.

Gue pun mulai responding kalo ada yang reached out, ketemu lagi beberapa karena perlu atau ada alasan untuk bertemu, berhubungan kembali walau hanya lewat pesan karena alasan rindu atau menanyakan seautu. Namun setelah melakukan itu ternyata ku balik merasakan perasaan yang dulu: terbebani. Entah oleh diri gue sendiri ke mereka atau mereka ke gue. Seperti punya tanggung jawab lagi untuk make sure they are safe and sound instead believing they always be well.

Kadang gue mikir sebagai manusia, adab berhubungan dengan sesama manusia sebenarnya sangat sulit walau bagi beberapa orang bisa dibuat sederhana itu. Makanya mungkin kalau gue sampe tua belum ketemu manusia yang sama-sama ga jelas pemikirannya sama gue, maka dogs, cats, birds fish, or even an iguana adalah my end-meet.

Sekian.

0 comments:

Post a Comment